Satu lagi burung langka yang terancam punah. Namanya Jalak tunggir-abu. Burung yang sebelumnya pernah dianggap sebagai subspesies dari jalak putih (A cridotheres melanopterus ) ini merupakan hewan endemik Pulau Bali. Saking langkanya, populasi jalak tunggir-abu ( Acridotheres tertius ) ini diperkirakan hanya berkisar antara 50 – 250 ekor saja. Dengan jumlah populasi dan sedikit dan daerah sebaran yang terbatas, pantas jika kemudian burung jalak tunggir-abu ini dimasukkan dalam status Critically Endangered (Kritis) oleh IUCN RedList. Burung jalak tunggir-abu dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Grey-rumped Myna. Nama latin burung ini adalah Acridotheres tertius (Hartert, E, 1896). Jalak tunggir-abu termasuk burung endemik Bali dari famili Sturnidae. Burung jalak tunggir-abu (Acridotheres tertius) Deskripsi Jalak Tunggir-abu Burung jalak tunggir-abu atau grey-rumped myna, mirip denga...
Arsip
Arsip
Postingan populer dari blog ini
Aku ingin engkau memberi judul
Langit siang tadi berwarna oranye dan biru abu-abu. Awannya berarak seperti bubur sumsum yang tercecer di lantai. Mataharinya yang bulat kecil, memedarkan warna oranye yang menyilaukan. Kamu mungkin suka. Menuju sore, matahari yang menjadi magenta pecah menjadi berkas cahaya dan membuat langit berwarna merah muda. Malam ini, langit-langit kamar berwarna putih, dengan satu lampu menggantung di tengah. Aku ingin melambaikan tangan dan memintamu berjaga diri. Hati-hati. Tapi perpisahan akan menyisakan rasa sepi yang tak nyaman. Seperti kehilangan bunyi 'nging' di gendang telinga. Kosong yang menghimpit. Kosong yang membuat kepala terasa penuh. Dan sejak itulah mulutmu mengeluarkan kata-kata berwarna oranye yang membuatku silau dan melangkah mundur. Tapi wajahmu merah padam, tidak muda seperti langit sore itu. Diam-diam, kamu bersihkan arakan awan dengan kain pel dan sabun lantai. Meninggalkan ruang yang bersih tapi beraroma amis telur. Kamu tak salah beli sabun lantai ka...
Resolusi pada Akhir Februari dan Alasan Saya Membuat "Know Yourself!"
Bukan karena saya merasa January was a trial month seperti para netizen, tapi memang saya telat aja. Makanya baru menuliskan resolusi di Februari. Sejak awal bulan lalu, pelan-pelan terbayang apa yang ingin saya lakukan dan capai. Tapi baru sekarang saya ingin menuliskannya. Ngomong-ngomong soal ini, saya jadi ingat seorang teman yang selalu membuat resolusi (dan menuliskannya) dalam personal blog- nya. Mulai dari harapan dapat IPK maksimal hingga memiliki gaji puluhan yuta. Catatan resolusinya mulai tahun 2010 hingga kini, saya baca kembali pada akhir 2017 lalu. Percaya atau tidak, lebih dari 70% resolusi yang ia tuliskan, telah ia capai saat ini. Jadi saya terinspirasi ceritanya (setelah 7 tahun lamanya -_ -). Maka, akhir tahun kemarin saya sempatkan waktu untuk mencari tahu apa yang benar-benar saya inginkan saat ini dan beberapa waktu ke depan. Dan selain mau sepatu lari baru saya tahu, saya bahkan belum mengenal diri saya dengan baik padah...
Komentar
Posting Komentar